BAWASLU Ajak Pemilih Pemula Jadi Garda Depan Pengawasan Pilkada

Menyemai Demokrasi Sejak Dini di Pati

Wedarijaksa, Pati – Dalam upaya mewujudkan Pilkada yang bersih dan berintegritas, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Pati dan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Wedarijaksa secara aktif melibatkan generasi muda. Melalui seminar sosialisasi yang bertempat di YQBS 1 Pati pada Rabu (18/09), Panwascam Wedarijaksa berhasil menjangkau 5 sekolah/madrasah di Kecamatan Wedarijaksa, yaitu SMAQT Yanbu’ul Qur’an 1, MA Ihyaul Ulum Wedarijaksa, MA Mazroatul Ulum Suwaduk, MA Bustanul Ulum Pagerharjo dan MA Thoriqotul Ulum Tlogoharum yang mengirimkan perwakilannya.

Dengan tema "Pendidikan Pengawasan Partisipatif", sosialisasi ini menyajikan materi yang dikemas menarik dan interaktif. Para peserta diajak untuk memahami pentingnya peran pemilih dalam mengawal setiap tahapan Pilkada, mulai dari pendaftaran pasangan calon hingga hari pemungutan suara. Selain itu, mereka juga diberikan pengetahuan tentang berbagai jenis pelanggaran Pilkada, seperti politik uang, kampanye hitam, dan money politics.

Materi sosialisasi yang disampaikan mencakup berbagai topik penting, antara lain:

  • Konsep Dasar Pilkada: Peserta diajarkan tentang pengertian Pilkada, tujuan Pilkada, dan prinsip-prinsip penyelenggaraan Pilakdayang demokratis.

  • Tahapan Pilkada: Dipaparkan secara detail mengenai tahapan-tahapan penyelenggaraan Pilkada, mulai dari tahapan persiapan hingga pelaksanaan pemungutan suara dan rekapitulasi hasil.

  • Jenis-jenis Pelanggaran Pilkada: Peserta diperkenalkan dengan berbagai jenis pelanggaran Pilkada yang sering terjadi, seperti politik uang, kampanye hitam, dan money politics.

  • Mekanisme Pelaporan Pelanggaran: Dijelaskan secara rinci mengenai cara melaporkan dugaan pelanggaran Pilkada, baik melalui saluran resmi maupun melalui media sosial.

Untuk memastikan materi sosialisasi dapat tersampaikan secara efektif dan menarik, Bawaslu-Panwascam Wedarijaksa menggunakan berbagai metode pembelajaran yang inovatif. Selain penyampaian materi secara teoritis, kegiatan ini juga dilengkapi dengan:

  • Simulasi Pelaporan Pelanggaran: Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan skenario pelanggaran Pemilu yang berbeda-beda. Mereka kemudian diminta untuk menyusun laporan dan menyampaikannya di depan kelas. Kegiatan ini melatih kemampuan peserta dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan melaporkan dugaan pelanggaran Pilkada.

  • Diskusi Interaktif: Melalui diskusi kelompok, peserta diajak untuk berbagi pengalaman dan bertukar pikiran mengenai isu-isu terkait pengawasan Pilkada. Hal ini mendorong peserta untuk berpikir kritis dan mengembangkan argumen yang kuat.

  • Kuiz dan Games: Untuk menciptakan suasana yang lebih santai dan menyenangkan, penyelenggara juga menyisipkan kuis dan games yang berkaitan dengan materi sosialisasi. Kegiatan ini tidak hanya menguji pemahaman peserta, tetapi juga meningkatkan antusiasme mereka.

Ketua Panwascam Wedarijaksa dalam sambutannya menyampaikan, "Pemilih pemula adalah aset bangsa yang sangat berharga. Dengan memberikan pemahaman yang komprehensif tentang pengawasan Pemilu, kita berharap mereka dapat menjadi agen perubahan dan ikut serta dalam menciptakan Pilkada yang jujur dan adil."


Fatikh Asroruddin, salah satu siswa SMAQT Yanbu’ul Qur’an 1, mengatakan, "Acara ini sangat membuka mata saya. Saya baru tahu bahwa sebagai pemilih, kita punya tanggung jawab untuk mengawasi jalannya Pilkada. Saya akan sebarkan informasi ini kepada teman-teman dan keluarga saya."

Senada dengan Fatikh, Rizqi Amalia,  peserta dari MA Thoriqotul Ulum mengungkapkan antusiasmenya, "Melalui sosialisasi pendidikan pengawasan partisipatif, saya mendapatkan ilmu baru dan mengetahui tips-tips memilih kontestan Pilkada serta mengetahui tips-tips seputar Pilkada."

Kegiatan menarik yang menjadi sorotan dalam sosialisasi ini adalah simulasi pelaporan pelanggaran Pilkada. Para peserta diajak untuk berperan aktif dalam melaporkan berbagai jenis pelanggaran yang mungkin terjadi. Hal ini bertujuan untuk melatih mereka agar lebih tanggap dan berani melaporkan jika menemukan indikasi pelanggaran.

Sebagai tuan rumah, YQBS 1 Pati menyambut baik adanya kegiatan ini. H. Ahmad Suparto, S.Pd. menyatakan, "Kami sangat mendukung kegiatan ini. Sosialisasi seperti ini sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi sejak dini pada generasi muda."

Harapannya, dengan adanya sosialisasi ini, kesadaran masyarakat, khususnya pemilih pemula, akan pentingnya pengawasan Pilkada semakin meningkat. Partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat menjadi kunci sukses dalam penyelenggaraan Pilkada yang demokratis.